Di sisi lain, total nilai aset perseroan per September 2022 tumbuh 7,36% menjadi Rp32,63 triliun, dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp30,39 triliun.
Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp10,95 triliun, dan ekuitas sebesar Rp21,65 triliun.
Perseroan menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) perseroan naik sebesar 5% hingga akhir tahun 2022. Produksi TBS perseroan tahun lalu tercatat sebesar 4,32 juta ton.
AALI terus berupaya untuk meningkatkan produksinya. Hingga Juni 2022, AALI telah memproduksi TBS sebanyak 1,95 juta ton dan produksi CPO sebanyak 638 ribu ton.
Untuk mencapai target produksi dan pendapatan pada akhir tahun, perseroan juga melakukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi eksternal lainnya. Adapun, kebijakan terkait pajak ekspor dan pungutan ekspor juga mendukung kenaikan ekspor perseroan.
Terkait pasar ekspor, saat ini AALI masih memfokuskan pangsa pasar ekspornya ke sejumlah negara yakni, India, China, Pakistan, dan lainnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)