JAKARTA - Petani tebu mengeluhkan mahalnya harga pupuk ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keluhan ini didengarkan langsung oleh Jokowi saat dialog dengan petani tebu, di Mojokerto, Jawa Timur, kemarin.
“Pupuknya agak mahal pak Presiden,” kata salah satu petani wilayah kerja Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto, Mardianto melalui tayangan video di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (5/11/2022).
Jokowi merespon hal ini dengan mengatakan bahwa saat ini harga pupuk yang mahal menjadi masalah semua negara. Mengingat, bahan baku pupuk dari Ukraina dan Rusia yang kini sedang berkonflik. Sehingga distribusi dan produksi bahan baku pupuk terhambat yang menyebabkan kenaikan harga di sejumlah negara.
“Pupuk seluruh negara semuanya mahal pupuk, problemnya. Kenapa? Karena bahan baku pupuk itu dari Ukraina sama Rusia, lagi perang,” jawab Jokowi.
Namun, Mardianto mengatakan pupuk dengan jenis ZA yang memiliki kandungan Amonium Sulfat atau (NH4) 2SO4 untuk menyuburkan tanaman sudah tidak ada kelangkaan seperti beberapa waktu.
“ZA nya tidak ada masalah, tapi ini bisa dibantu dari pabrik lain untuk bantuan kita dan kawan-kawan pak Presiden,” ungkap Mardianto.