Rights Issue Disetujui, Yeloo Integra Datanet (YELO) Targetkan Rp1,53 Triliun

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Kamis 10 November 2022 12:24 WIB
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) kantongi persetujuan pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahuli (PMHMETD) rights issue dengan melepas sebanyak 15,3 miliar baru bernominal Rp100 per lembar.

Dikutip Harian Neraca, sehingga dengan aksi korporasi tersebut, total dana maksimal yang dihimpun adalah Rp1,53 triliun.

Direktur Utama YELO, Wewy Susanto mengatakan aksi korporasi ini diambil demi memperkuat pengembangan Viberlink sebagai layanan unggulan perseroan dalam penyediaan internet cepat dan terjangkau ke seluruh pelosok desa.

 BACA JUGA:Dana Rights Issue Adhi Karya Baru 36% dari Target Rp1,89 Triliun

”YELO melalui anak usaha Viberlink terus berupaya mewujudkan pemerataan konektivitas ke desa-desa di Indonesia,” ujarnya dikutip Kamis (10/11/2022).

Sebagai informasi, layanan internet Viberlink memanfaatkan kabel serat optik 100% dengan kecepatan mencapai 100 mbps s/d 1Gbps per rumah. Perseroan menargetkan Layanan ini bias di nikmati di 592 kota kabupaten dan 18.000 Desa di pulau jawa.

Tidak berhenti di situ, Viberlink juga meluncurkan Viberlink Academy untuk melatih dan menciptakan tenaga andal di bidang pemasaran dan pemasangan teknologi fiber optic. Program ini diharapkan dapat melahirkan entrepreneur baru dan lapangan kerja bagi 2.000 orang.

Adapun untuk dampak sosial ekonomi dan pembangunan digital ecosystem di desa, lanjut Wewy, akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan bertajuk ‘e-Conomy SEA’ memproyeksikan ekonomi digital Tanah Air bisa mencapai USD77 miliar pada 2022.

Nilainya terus meningkat hingga USD130 miliar pada 2025 dan diprediksi pada 2030 akan tumbuh tiga kali lipat senilai USD220-360 miliar.

“Melalui Viberlink, kami berharap dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi digital terutama wilayah desa pelosok, baik untuk kegiatan pendidikan, pertanian, maupun industri kreatif sehingga mampu berkembang pesat,” ucapnya.

Tahun ini, perseroan optimis dapat meningkatkan kinerja positif dengan menargetkan laba kotor sebesar Rp800 Juta.

Adapun kontribusi pendapatan terbesar YELO, berasal dari penjualan data internet dan produk digital di pasar domestik.

Kedua produk tersebut merupakan strategi bisnis YELO dalam mengatasi turunnya angka penjualan akibat pandemi Covid-19.

Diketahui, untuk melanjutkan kinerja positif di tahun 2022, baru-baru ini YELO telah menyelesaikan kesepakatan dengan menambah kepemilikan saham di PT Telemedia Komunikasi Pratama (Digital ISP) yang sebelumnya 49% menjadi 99%.

Melalui langkah korporasi ini, YELO makin berkomitmen dalam pengembangan digital ecosystem berbasis connectivity di Indonesia.

Serta perseroan juga fokus menggarap internet cepat berbasis fiber optic di desa maupun kota di wilayah tier-2 dan tier-3. YELO menilai, kebutuhan internet di pasar dalam negeri cenderung meningkat tajam selama pandemi khususnya di daerah terpencil yang kurang mendapatkan akses internet.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya