JAKARTA – Minyak sawit laris manis membuat penjualan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) naik. STAA juga membukukan laba bersih sebesar Rp876,69 miliar hingga kuartal III 2022. Perolehan ini naik 27,84% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp685,75 miliar.
Melansir laporan keuangan STAA, Selasa (15/11/2022), penjualan bersih perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 5,35% menjadi Rp4,40 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,17 triliun. Berdasarkan produknya, penjualan minyak sawit mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp3,61 triliun.
Kemudian, penjualan minyak inti sawit tercatat sebesar Rp475,79 miliar, inti sawit sebesar Rp196,62 miliar, penjualan bungkil sawit tercatat sebesar Rp54,24 miliar, tandan buah segar sebesar Rp45,52 miliar, dan bungkil sawit pellet sebesar Rp5,06 miliar.
Sementara itu, berdasarkan pasar geografisnya, penjualan lokal tercatat sebesar Rp4,25 triliun, dan penjualan ekspor sebesar Rp144,80 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan STAA tercatat sebesar Rp2,85 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp2,53 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp110,44 miliar, sedangkan beban penjualan dan pemasaran turun menjadi Rp165,51 miliar.
Hingga kuartal III 2022, total nilai aset STAA naik 20,29% menjadi Rp7,04 triliun, dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp5,85 triliun. Adapun, liabilitas tercatat sebesar Rp2,68 triliun dan ekuitas sebesar Rp4,36 triliun.
Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp692 miliar, dengan alokasi sebesar Rp448 miliar untuk refinery yang menggunakan dana dari hasil penawaran umum, sedangkan Rp210 miliar digunakan untuk pembelian aset tetap di perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS) perseroan, serta sisa 5% capex direncanakan untuk pembangunan pabrik yang akan menggunakan dana internal group.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)