JAKARTA - Perusahaan daring, Amazon berencana untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawannya.
Hal tersebut meliputi divisi organisasi perangkat Amazon, termasuk asisten suara Alexa, serta di divisi ritel dan sumber daya manusia.
Chief Executive Officer Amazon Andy Jassy mengaku hal itu merupakan keputusan yang sulit diambil oleh seorang pimpinan perushaan.
Sebab akan berpengaruh pada kondisi ekonomi sosial untuk para pekerja terdampak.
"Saya telah memegang peran ini selama sekitar satu setengah tahun, dan tidak diragukan lagi, ini adalah keputusan tersulit yang pernah kami buat selama ini,” kata Andy Jassy mengutip surat kabar The Wall Street Journal, Jumat (18/11/2022).
BACA JUGA:GoTo Resmi Umumkan PHK Massal 1.300 Karyawan
Dia menjelaskan perkembangan teknologi dan platform Belanja online yang cukup masif akibat dorongan Pandemi Covid-19.
Sehingga hal itu melahirkan sebuah optimise besar perushaan tentang pengembangan yang dilakukan kedepan.