JAKARTA - Sebuah toko pemasok berbagai dekorasi Natal di Swiss kembali ramai dikunjungi pembeli setelah sempat sepi akibat pandemi virus corona.
Natal tidak pernah datang terlalu cepat bagi Johann Wanner, pemasok terbesar dunia dekorasi Natal buatan tangan. Tokonya yang terletak di kota Basel, Swiss selalu menarik perhatian pembeli dari seluruh dunia.
Wanner, pemilik toko berusia 83 tahun mengatakan, "Saya kira bisnis kini cukup baik. Setelah sekian tahun tutup akibat pandemi, orang-orang kini siap keluar dan kembali berinvestasi pada dekorasi Natal. Ini merupakan sesuatu yang tidak perlu namun sesuatu yang paling penting. Saya kira orang-orang membutuhkannya. Saya membutuhkannya. Dan saya membutuhkan pelanggan saya. Mereka datang dan membantu saya mengelola toko selama 54 tahun, " katanya.
Toko tersebut mengirim berbagai dekorasi Natal ke perusahaan-perusahaan besar di New York, London, Paris, Roma, China dan Jepang. Pekan lalu, toko itu dikunjungi oleh 300 pengunjung.
Bisnis yang memperkerjakan puluhan staff di kota Basel ini berasal dari sebuah toko barang-barang antik di Kota Tua Basel. Di sana, penggemar dekorasi Natal akan mendapati berbagai souvenir dengan desain yang tidak biasanya, perhiasan tradisional dari perusahaan peniup kaca Eropa dan souvenir Swiss.
Seperti kebanyakan perusahaan lainnya, Wanner harus menaikkan harganya sekitar tiga hingga lima persen. Namun, hiasan Natal karya Wanner itu belum terdampak oleh krisis energi karena produksinya dimulai pada bulan Januari.