Startup PHK Massal, Era Bakar Duit Sudah Selesai

Atikah Umiyani, Jurnalis
Rabu 14 Desember 2022 08:53 WIB
PHK Massal di Startup Indonesia. (Foto: okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) di Indonesia sudah banyak yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Teranyar adalah JD.ID dengan melakukan PHK terhadap 200 orang atau 30% dari jumlah karyawan.

Menurut Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani, ada dua alasan startup melakukan hal tersebut. Salah satunya, tidak memiliki ekosistem seperti industri lain.

Baca Juga: Viral Bos Prank PHK Karyawan, Ternyata Beri Hadiah Umrah Sekeluarga

"Sampai saat ini startup di Indonesia itu tidak memiliki ekosistem yang kuat. Padahal, startup seperti e-commerce itu harus punya ekosistem. Kalau tidak punya ekosistem ya enggak akan bisa survive,” jelasnya ketika ditemui dalam acara INDEF School of Political Econony Jurnalisme Ekonomi yang digelar di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Aviliani menilai, selama ini kebanyakan startup menjalankan bisnisnya dengan cara memberikan diskon besar-besaran bagi pelanggan atau yang dianggapnya dengan skema bayar utang. Sehingga ketika diskon itu tidak lagi diberikan lantaran kehabisan danamaka akan ditinggalkan para pelanggan.

Baca Juga: JD.ID PHK Massal, Karyawan Terima Pesangon 3 Kali Gaji

“Coba kalau dibikin survey, misal pakai produk yang ada pay-pay nya gitu. Ditanya kenapa anda pakai? karena ada diskonnya. Kalau tidak ada diskon mau dipakai tidak? enggak kan? Makanya seperti bank digital, seperti ecommerce itu harus punya ekosistem. klo ga punya ekosistem ga akan bisa survive karena dia tidak akan bisa kasih diskon sepanjang masa,” paparnya.

Aviliani menambahkan, alasan kedua yaitu banyak pelaku startup hanya berbicara tentang pencarian data sebanyak-banyaknya tanpa melihat langsung ke lapangan. Sehingga banyak ;erusahaan setelah melakukan IPO kebingungan melakukan apa lagi lantaran tidak memiliki basic sector riilnya.

“Dia tuh ibaratnya di riilnya hanya punya mall tapi online. Jadi yang dijual apa aja, dia dapat fee dari situ. Kalau cuma dapet fee, kalau dia transaksinya tidak banyak ya tidak bisa gaji karyawan. Makanya tidak heran kalau sekarang banyak PHK sebab bakar duitnya sudah selesai,” tegasnya

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya