The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga lanjutan di atas 5,0% pada 2023, tingkat yang tidak terlihat sejak penurunan ekonomi yang tajam pada 2007.
"Ini bukan hanya apa yang mereka lakukan, tetapi apa yang mereka katakan, dan tampaknya mereka masih khawatir tentang inflasi dan ini tidak akan menjadi akhir dari kenaikan suku bunga," kata Kepala Penelitian Terapan Global Qontigo, Melissa Brown, dikutip dari Antara, Jumat (16/12/2022).
"Sangat sulit untuk melihat apa yang akan membalikkan keadaan sampai kita mulai melihat lebih banyak data yang bisa berupa pendapatan, yang bisa berupa inflasi berikutnya atau pernyataan Fed tahun depan. Kabar baiknya adalah hampir tahun depan," sambungnnya.
Kekhawatiran resesi global juga meningkat karena Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa mengindikasikan siklus kenaikan yang diperpanjang pada Kamis (15/12/2022). Sebagian besar bank-bank sentral utama telah mengikuti strategi kenaikan suku bunga dalam upaya untuk mengendalikan inflasi.
Adapun volume perdagangan di bursa AS mencapai 12,15 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,63 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(Feby Novalius)