JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar.
Dikutip Harian Neraca, di mana dana ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroran tahun depan.
”Sebanyak 46% dana akan dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur. Lalu sekitar 35% dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta Jasa Distribusi dan Logistik Energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo,” kata Manager of Corporate Communications Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina dikutip Rabu (21/12/2022).
BACA JUGA:Saham Estee Gold Feet (EURO) Dipantau BEI Gegara Naik Tajam
Adapun dari kepastian market ke depan, sisanya akan digunakan untuk segmen Jasa Penunjang Migas dan Non Project.
Di mana ini akan digarap melalui belanja modal yang disiapkan tersebut, ELSA berkomitmen untuk siap berinvestasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan.
Pada 2023, ELSA optimistis terhadap prospek bisnisnya dan berkeyakinan akan mendapatkan kontrak-kontrak baru dari beberapa segmen bisnis yang dijalankan perusahaan.
Namun, perseroan optimis dapat memperoleh kontrak-kontrak baru di 2023.
Untuk target perolehan kontrak baru di 2023 diproyeksikan sebesar 40% dari target pendapatan Perseroan 2023, target tersebut masih sejalan dengan proyeksi di tahun sebelumnya.
Serta pekerjaan pada kontrak tersebut didominasi pada jasa hulu untuk pekerjaan akuisisi seismic dan processing serta perawatan sumur Workover Services.
Untuk kuartal III-2022, Elnusa meraih laba bersih sebesar Rp290,59 miliar atau melonjak 683,7% dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp37,557 miliar.
Sehingga laba per saham melambung ke level Rp39,82 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp5,15.
Emiten jasa minyak dan gas ini juga membukukan pertumbuhan pendapatan 49,8% menjadi Rp8,572 triliun yang ditopang peningkatan jasa distribusi dan logistik energi ke pihak berelasi sebesar 43,04% menjadi Rp3,004 triliun.
Senada pendapatan serupa kepada pihak ketiga juga naik 88,8% menjadi Rp2,089 triliun.
Kemudian, pada pendapatan jasa hulu migas integrasi ke pihak berelasi tumbuh 26,08% menjadi Rp2,383 triliun.
Demikian juga pendapatan yang sama dari pihak ketiga naik 102,4% menjadi Rp417,08 miliar. Walau beban pokok pendapatan membengkak 49,3% menjadi Rp7,913 triliun. Tapi laba kotor naik 57,04% menjadi Rp658,64 miliar.
Sementara itu, kewajiban bertambah 33,9% dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp4,628 triliun. Sedangkan, ekuitas meningkat 6,9% menjadi Rp4,041 triliun.
Sehingga aset tumbuh 19,8% menjadi Rp8,669 triliun. Tahun ini, perseroan memproyeksikan laba bersih sebesar Rp200 miliar atau naik dari realisasi 2021 yang sebesar Rp108 miliar.
Sebelumnya, Direktur Utama Elnusa John Hisar Simamora pernah bilang, pendapatan perusahaan tahun ini diproyeksikan sama seperti tahun lalu sebesar Rp8 triliun.
“Untuk mencapai target tersebut perusahaan mengalokasikan belanja modal Rp700 miliar untuk investasi pada sejumlah peralatan hulu dan hilir migas,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)