"2008 adalah tahun yang mengerikan," kata Manajer Portofolio Keith Buchanan di Globalt Investments Atlanta.
"Pasar yang buruk itu mengikutimu pulang," tambahnya.
"Tapi di tahun 2022, tidak ada tempat untuk bersembunyi, rasa sakitnya semakin meluas," lanjutnya.
Data yang dirilis sebelum bel menunjukkan revisi naik terhadap PDB dan klaim tunjangan pengangguran yang relatif rendah.
Sementara data seperti itu biasanya akan dilihat secara positif, di tengah fase pengetatan bank sentral itu memicu ketakutan investor bahwa tingkat target dana Fed bisa naik lebih tinggi dan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya, meningkatkan kemungkinan kontraksi ekonomi.
Saham Eropa melemah, membalikkan reli sebelumnya untuk mengikuti Wall Street lebih rendah karena kekhawatiran atas kebijakan moneter yang agresif terbukti menular.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) turun 0,97% dan ukuran saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS) turun 0,98%.
Saham pasar berkembang naik 1,16%. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) ditutup 1,19% lebih tinggi, sedangkan Nikkei Jepang (.N225) naik 0,46%.
Imbal hasil Treasury beragam dan inversi kurva imbal hasil semakin dalam setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang dilaporkan sebelumnya.
Catatan benchmark 10-tahun terakhir turun 1/32 harga untuk menghasilkan 3,686%, dari 3,684% pada akhir Rabu.
Obligasi 30 tahun terakhir turun 1/32 harga untuk menghasilkan 3,7457%, dari 3,744% akhir Rabu.
Dolar beringsut lebih tinggi karena mata uang safe-haven diuntungkan dari pelarian ke tempat yang aman, di tengah kegelisahan atas suku bunga terbatas jangka panjang.
Indeks dolar naik 0,24%, dengan euro turun 0,11% menjadi USD1,0591.
Yen Jepang menguat 0,08% versus greenback di 132,39 per dolar, sementara Sterling terakhir diperdagangkan di USD1,2032, turun 0,42% hari ini.
Data yang optimis mendorong harga minyak mentah untuk membalikkan kenaikan sebelumnya pada akhir sesi yang bergejolak, karena kegelisahan atas pengetatan kebijakan Fed mengimbangi kekhawatiran pasokan dan badai musim dingin yang parah melanda sebagian besar Amerika Serikat.
Minyak mentah AS turun 1,02% menjadi menetap di USD77,49 per barel, sementara Brent menetap di USD80,98 per barel, turun 1,48% pada hari itu.
Emas meluncur berlawanan dengan kenaikan greenback setelah data menggarisbawahi ketahanan ekonomi AS di tengah pertempuran Fed melawan inflasi. Emas spot turun 1,3% menjadi USD1.791,51 per ons.
(Zuhirna Wulan Dilla)