Konsumsi Pertalite 29,2 Juta KL Jelang Akhir 2022, Masih Cukup?

Ikhsan Permana, Jurnalis
Jum'at 30 Desember 2022 22:15 WIB
BPH Migas soal Konsumsi Pertalite (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati melaporkan penyaluran BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi.

Erika mengatakan, dengan meningkatnya aktivitas masyarakat setelah pandemi covid-19 kegiatan masyarakat mulai menggeliat, hal tersebut berdampak pada kebutuhan konsumsi BBM.

"Jadi peningkatan konsumsi BBM ini juga kita lihat menyebabkan kuota JBT dan JBKP melebihi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada awal tahun 2022," kata Erika dalam konferensi pers di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (30/12/2022).

Menurutnya, hal tersebut mendorong BPH Migas untuk menetapkan penambahan kuota untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) pada 1 Oktober.

Erika menjelaskan, kuota minyak solar meningkat sebesar 15,22% yaitu dari kuota sebesar 15,1 juta kilo liter (KL) yang ditetapkan pada awal tahun menjadi 17,83 juta KL.

"Kemudian kuota minyak tanah meningkat 1,042% dari 0,48 juta KL menjadi 0,485 juta KL. Kemudian untuk kuota pertalite meningkat cukup signifikan yaitu 30% dari yang semula ditetapkan 23,05 juta KL pada awal tahun menjadi 29,91 juta KL," kata Erika.

Dari kuota yang telah ditetapkan, Erika menguraikan jumlah penyaluran yang telah dicapai hingga 28 Desember 2022.

Untuk BBM JBKP Pertalite, pihaknya menyalurkan sebanyak 29,23 juta KL atau 97,73% dari kuota yang ditetapkan sebesar 29,91 juta KL.

"JBT jenis minyak solar sebesar 17,47 juta KL atau 97,98% dari total kuota 17,83 juta KL. Kemudian minyak tanah telah tersalurkan sebesar 0,485 juta KL atau 100% dari kuotanya," kata Erika.

Erika menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi volume konsumsi BBM kepada Kementerian Keuangan untuk dapat dimintakan subsidinya. Namun dari verifikasi itu, terdapat koreksi terhadap volume JBT minyak solar sebesar 20.086,467 KL.

"Sampai November telah dilakukan koreksi sebesar 20.086,467 KL atau kurang lebih setara dengan Rp200 miliar," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya