JAKARTA - Kisah pendiri PO SAN yang dulunya PNS memang menarik untuk dibahas. Bagi pengguna moda transportasi darat untuk perjalanan antar provinsi pulau Sumatera atau antar pulau Jawa-Sumatera mungkin tak asing dengan perusahaan otobus satu ini.
Ya, PO SAN termasuk salah satu perusahaan otobus yang cukup populer terlebih untuk trayek pulau Jawa ke Bengkulu atau Bengkulu ke Padang.
Bus yang identik dengan bodi menggunakan jetbus 3+ ini ternyata memiliki kisah unik pemiliknya.
Melansir dari kanal YouTube Perpalz TV, Haji Hasanudin Adnan selaku pemilik adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah lama berkecimpung di bisnis transportasi.
BACA JUGA:Siapa Pemilik PO Bus Adiputro? Ternyata Ini Orangnya
Usaha ini dimulai dari usaha angkutan barang (ekspedisi) dengan 2 unit light truck sampai memiliki 14 unit truck besar.
Pada saat yang sama, Hasanuddin Adnan masih bekerja sebagai PNS di kantor Pemda Propinsi Bengkulu dan menjabat sebagai kepala bagian kendaraan di Biro Umum Propinsi Bengkulu (sampai dengan tahun 1984).
Bos PO terkenal di Bengkulu ini mengaku menjalani bisnis itu sejak masih menjadi PNS, lebih tepatnya di bidang ekspedisi angkutan barang.
Sejak 1975, Hasanudin Adnan telah memulai usaha ekspedisi angkutan barang tersebut ke semua daerah. Tahun itu juga menjadi tahun pertama dia mempunyai truk yang kontrak dengan salah satu PT.
"Jadi ketika saya masih PNS pun saya sudah memulai dengan ekspedisi angkutan barang," tuturnya.
Secara terus terang Hasanudin mengaku jika dia mengawali karier PNS sebagai seorang sopir atau pengemudi. Hal ini tentunya tak terlepas dari hobi dan ketertarikannya kepada kendaraan.
Lantaran hobi tersebut, dirinya pun terbesit untuk membuka bisnis transportasi. Terlebih lagi teman-teman kantornya kala itu tengah mempertanyakan perihal transportasi.
Bersama keluarga, ide bisnisnya itu pun direalisasikan. Pada 1980, Hasanudin memutuskan untuk mendirikan sebuah PO dengan nama Bengkulu Indah untuk melayani penumpang.
PO itu bukan bernama Siliwangi Antar Nusa (SAN) melainkan Bengkulu Indah. Tak bertahan lama, Hasanudin mundur dari perusahaan itu setelah 9 tahun.
Barulah pada 1990-an dia membangun PO SAN travel yang melayani penumpang. Tak disangka, usahanya terus berkembang hingga setahun merintis sudah mendapatkan izin.
Di tahun 1991 baru ada empat unit untuk travel trayek Bengkulu-Jakarta. Akan tetapi, mulai berkembang ke unit big bus Mitsubishi FUSO BM dan sudah dapat trek ke Jawa Tengah di 1992.
Pada tahun 2003 badan hukum PO SAN secara resmi berubah menjadi PT SAN PUTRA SEJAHTERA. Peningkatan badan hukum ini diharapkan menjadi kekuatan secara legal dan dapat memberikan kesempatan lebih bagi SAN untuk berkembang sehingga tidak menutup kemungkinan merambah ke bidang bisnis lainnya.
Usahanya yang keras ini pun diketahui kini membuatnya sukses menjadikannya sebagai Bos PO populer. Itulah kisah pendiri PO SAN yang dulunya PNS.
(Dani Jumadil Akhir)