2. Prancis
Prancis tidak sepenuhnya menerapkan dua mata uang dalam sistem moneternya. Namun pemerintahnya mengizinkan satu daerah bernama Bayonne, di wilayah Basque, menggunakan mata uang mikro yang setara dengan Euro.
Tujuannya hanya untuk mempertahankan warisan kebudayaan setempat dan mendukung perekonomian lokal. Mata uang ini disebut Eusko, dan diterbitkan oleh Euska Moneta. Mata uang ini legal untuk digunakan transaksi di area-area tertentu.
3. China
China menggunakan dua mata uang. Keduanya sama-sama disebut Yuan, sama-sama diterbitkan oleh bank sentral, perbedaannya hanya terletak pada kode ISO yang melekat pada tiap mata uang.
Perbedaannya, mata uang pertama disebut CNY, yang kedua disebut CNH. CNY digunakan untuk transaksi domestik, sedangkan CNH digunakan untuk transaksi perdagangan internasional.
Penggunaan dua mata uang ini dimulai ketika sektor manufaktur dan industri di China meningkat dan menjadi sentral perekonomian China pada akhir 1990 dan awal 2000-an. Uang dari luar negeri banyak mengalir ke negara tersebut kala itu.