"Itu angka besar, apalagi jika bisa membuat ekosistem mobil listrik itu akan beri nilai tambah ratusan kali. Problemnya adalah kita digugat Uni Eropa dan diputuskan kita kalah," tuturnya.
Namun demikian, Jokowi menugaskan Menteri Luar Negeri untuk tidak mundur meski kalah di WTO. Dirinya meyakini bahwa kebijakan ini sangat tepat untuk membuat Indonesia maju.
"Itulah sebuah perdagangan yang kadang menekan negara agar mereka ikut aturan main yang dibuat negara besar, sehingga kalau ekspor kirim bahan mentah sampai kiamat kita akan jadi negara berkembang," tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)