Redma menjelaskan, pada 2 kuartal penutup tahun lalu memang menjadi beban industri yang cukup berat. Karena maraknya barangnya produk dari luar yang membanjiri pasar domestik sehingga produsen membatasi produksi dan terjadinya PHK.
"Masalahnya China, Bangladesh, Vietnam, punya kesulitan ekspor yang sama ke Amerika dan Eropa, jadi mencari market lain, dan market yang terbuka adalah Indonesia, jadi buang barang disana," sambungnya.
Baca selengkapnya: Produk Impor Jadi Biang Kerok PHK Massal Industri Tekstil
(Kurniasih Miftakhul Jannah)