JAKARTA – Sulap motor bensin ke listrik membutuhkan waktu seminggu. Saat ini, pemerintah berusaha mempercepat tren kendaraan listrik salah satunya mendorong program konversi motor bensin ke motor listrik.
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Senda Hurmuzan Kanam memberikan informasi bagi masyarakat ingin mengkonversikan motor bensinnya ke motor listrik.
"Jadi motor bensinnya bisa dibawa ke bengkel-bengkel yang sudah tersertifikasi yang sudah dilatih oleh kami dan dapat pengesahan oleh Departemen Perhubungan untuk dilakukan konversi.
Atau nanti ke bengkel-bengkel yang sudah dilatih itu mereka bisa merujuk ke bengkel kami. Sehingga nanti mereka bisa lakukan konversi. Nah setelah melakukan konversi itu hasilnya nanti diujikan ke Dephub SUT namanya, setelah diuji dapat rekomendasi baru dibawa ke Kepolisian untuk mendapatkan STNK baru," paparnya ketika dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (13/1/2023).
Terkait waktu proses konversi satu motor listrik, ia mengungkapkan kalau perubahan teknis bisa dilakukan dengan cepat sekitar satu hari jika komponennya seperti baterai dan sparepart nya lengkap tersedia. Namun harus diujikan ke Dephub untuk kemudian mendapatkan rekomendasi pengurusan STNK yang memakan waktu satu hari.
"Jadi ya kalau dihitung masing-masing satu hari. Satu hari di Dephub, satu hari di Kepolisian, atau paling telat satu minggu lebih amannya. Sehingga masing-masing satu hari atau satu minggu maksimal (prosesnya)," terang Senda.
Dia menambahkan, yang memakan waktu paling lama yaitu proses persuratan pengujian.
"Paling lama diproses persuratan pengujiannya. Karena kan harus dibawa ke sana motornya dulu terus diuji kalau enggak ada masalah bisa langsung keluar rekomendasi baru nanti pulang lagi dibawa kepolisian terus diperiksa dan diubah STNK-nya," tutur Senda.
Lebih lanjut, Senda menyebutkan terdapat 11 tipe motor matic dan non matic yang sudah berhasil dikonversi diantaranya Honda Supra X (110 atas 126 CC), Honda Vario (110 atas 125 CC), Honda Blade, Honda Revo, Honda Scoopy, Honda Beat, Yamaha Vega R, Force atau ZR, Yamaha Jupiter MX, Yamaha Jupiter Z One, Yamaha Fino dan Suzuki Shogun 125.
"Kalau total di bengkel kami sudah mengkonversi sekitar 143 unit selama 3 tahun sejak 2020," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)