Di sisi lain, capaian pertumbuhan PMDN yang biasanya maksimal hanya 15 persen pun dinilai Bahlil merupakan bukti bahwa kepercayaan investor domestik juga sama tingginya terhadap pemerintah Indonesia.
"PMDN kita secara yoy tumbuh 23%, Artinya yang percaya ini tidak hanya FDI, pengusaha lokal, pengusaha nasional pun percaya terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan bagaimana ekonomi kita ke depan," imbuh Bahlil.
Dalam catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi sepanjang tahun 2022 tersebar di lima sektor utama, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, pertambangan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri kimia dan farmasi.
Investasi sepanjang 2022 juga tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Jawa Timur dan Riau.
Sementara lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang dan Malaysia.
Lebih rinci, sepanjang triwulan IV 2022, realisasi investasi mencapai Rp314,8 triliun, tumbuh 30,3% secara tahunan (yoy) dan tumbuh 2,3 persen secara kuartalan (qoq) dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 339.879 orang.
Capaian realisasi investasi sepanjang Oktober-Desember 2022 itu terdiri dari realisasi PMA sebesar Rp175,2 triliun (porsi 55,6%) dan realisasi PMDN sebesar Rp139,6 triliun (44,4%).
Kemudian, lima sektor utama di triwulan IV 2022 yaitu pertambangan industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri kimia dan farmasi, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Realisasi investasi triwulan IV 2022 tersebar paling banyak di Jawa Barat, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Banten.
Sedangkan lima besar negara utama yang berinvestasi di periode tersebut adalah Tiongkok, Singapura, Hong Kong, Malaysia dan Amerika Serikat.
(Zuhirna Wulan Dilla)