GROBOGAN - Siapa sangka bahwa struktur minyak dan gas lepas pantai seperti anjungan lepas pantai, FPSO serta rig jack-up laku diminati orang luar negeri.
Di mana kerajinan itu dibuat oleh warga Dusun Gebyar RT 06 RW 04 Kelurahan Crewek, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Slamet Sutrisno.
Hingga saat ini, Slamet sudah menjual puluhan miniatur struktur minyak dan gas lepas pantai berbahan kayu jati ini ke 12 negara. Harga jualnya pun fantastis.
Untuk miniatur yang tingkat kesulitannya tinggi seperti anjungan lepas pantai, harganya mencapai antara Rp70 juta hingga Rp80 juta.
BACA JUGA:Kisah Kolektor 500 Miniatur Mobil Habiskan Rp40 Juta, Ada Kendaraan Dinas Presiden Soekarno!
Slamet Sutrisno mulai membuat miniatur sejak 2017.
Saat itu, dirinya membuat miniatur hanya sekedar untuk hiasan saja. Dibenak pikirannya belum terbesit pikiran untuk membuat usaha.
Sebelum memiliki usaha yang sudah menembus pasar internasional itu, Slamet Sutrisno bekerja sebagai tukang kayu di salah satu perusahaan meubel di Grobogan.
Saat pulang kerja, dia sering membawa limbah kayu jati ke rumah. Saat waktu senggang, limbah kayu jati tersebut dibuat miniatur.
"Saya membawa limbah kayu itu, seizin pemilik perusahaan. Ya waktu itu, bilangnya untuk kayu bakar di rumah. Tapi sebagian saya gunakan untuk membuat miniatur masjid," ujarnya, Selasa, 24 Januari 2023.
Miniatur masjid yang dia buat saat itu, tidak tiga dimensi.
Jadi hanya tampak luar saja. Ternyata, miniatur masjid tersebut diminati oleh seseorang dan dibeli dengan harga Rp200.000.
"Saya tidak menyangka kalau miniatur masjid yang bukan tiga dimensi, hanya tampak luar saja dihargai Rp200.000. Mulai saat itu, saya bersemangat untuk membuat miniatur bentuk lainnya," tuturnya.
Kemudian, Slamet membuat miniatur Kapal Pinisi berukuran cukup besar, yakni panjangnya 117 sentimeter dan tingginya 89 sentimeter.