7. Anthoni Salim
Antoni Salim memiliki kekayaan hingga USD7,5 miliar. Salah satu sumber pendatannya yakni Bank INA.
Seperti diketahui, sejak tahun 2020 Anthony Salim menjadi ultimate shareholder baru Bank Ina Perdana bersama Pieter Tanuri.
Salim Group sendiri masuk pertama kali lewat kongsi bersama Pieter dalam PT Philadel yang mempunyai 20% saham di Bank Ina sejak 26 September 2014.
Namun, kepemilikan secara langsung oleh Salim baru terjadi di Januari 2017, ketika mereka masuk menjadi pemegang saham 29,02% saham Bank Ina lewat NS Financials Fund sebesar 10,58% saham dan melalui NS Asean Financial Fund sebesar 18,44%.
Kedua entitas itu sebenarnya adalah instrumen investasi yang dimiliki oleh Nikko Securities Indonesia, perusahaan efek yang saat itu kepemilikannya 50% dikuasai Salim.
Kepemilikan Salim meningkat dalam rights issue yang diadakan pada awal 2017, lewat masuknya pemegang saham baru dari PT Samudra Biru, PT Gaya Hidup Masa Kini dan perusahaan asuransi jiwa milik Salim Group, PT Indolife Pensiontama. Indolife menjadi pemegang saham terbesar, sebanyak 22,47% pasca rights issue itu.
8. Jerry Ng
Kemudian ada Jerry Ng pemilik Bank Jago. Bankir veteran ini memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade untuk membuat Bank Jago.
Dia mengakuisisi saham yang saat itu bernama Bank Artos pada Desember 2019.
Bank Jago mengubah dirinya menjadi bank digital dan ingin bekerja sama dengan perusahaan tekfin kecil dan menengah.
Ng sebelumnya menduduki posisi teratas di Bank Danamon Indonesia dan Bank Central Asia. Hingga Februari 2019 Ng menjabat sebagai direktur utama Bank BTPN.
9. Mochtar Riady
Seperti diketahui bahwa Mochtar Riady menghibahkan seluruh saham induk PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) kepada sang anak, James Tjahaja Riady.
Manajemen NOBU mengungkapkan bahwa semua saham induk perseroan yakni PT Kharisma Buana Nusantara (KBN) telah sepenuhnya dihibahkan kepada James Riady.
Sehingga ini membuatnya menjadi ultimate shareholder atau pemilik saham utama.
Bos Grup Lippo itu juga menetapkan James Riady sebagai pemegang saham pengendali perseroan melalui PT Putera Mulia Indonesia (PMI).
(Feby Novalius)