Jasa Marga Terus Upgrade Command Center, Sediakan Layanan Andalan untuk Pengguna Jalan Tol

Widi Agustian, Jurnalis
Jum'at 17 Februari 2023 14:02 WIB
Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC). (Foto: Jasa Marga)
Share :

JAKARTA - Tom Freston yang merupakan salah satu pengusaha sukses di Amerika Serikat pernah mengungkapkan jika inovasi adalah mengkolaborasikan hal yang sudah ada dan menyajikannya dengan hal yang berbeda.

"Innovation is taking two things that already exist and putting them together in a new way," demikian Tom Freston mengungkapkan perihal inovasi.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Perusahaan pengelola jalan tol ini tampaknya tidak berhenti untuk berinovasi dan selalu berupaya menyempurnakan inovasinya.

BACA JUGA:Jasa Marga (JSMR) Bakal Lepas Tol Trans Jawa Rp4,5 Triliun

BACA JUGA:Jasa Marga Rombak Direksi dan Komisaris, Berikut Susunan Terbarunya 

Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) merupakan salah satu inovasi yang sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat pengguna jalan tol. JMTC ini sendiri diresmikan pada tanggal 1 Maret 2021.

Sebagai Command Center, JMTC berperan sebagai pusat kendali lalu lintas di jalan tol pertama dan terbesar di Indonesia. JMTC dioperasikan oleh anak perusahaan pendukung jalan tol di bidang operasi yaitu PT Jasamarga Tollroad Operator (PT JMTO).

JMTC sendiri merupakan penyempurnaan dari Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC). Di mana JMTIC adalah pusat informasi dan komunikasi lalu lintas jalan tol yang telah beroperasi sejak tahun 2005.

Command Center Department Head PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Ahmad Fajar Pranidhana menjelaskan, pihaknya terus meng-upgrade JMTC . Dia menjelaskan, sejak diresmikan tiga tahun lalu, terdapat sejumlah pengembangan di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC), yakni pengembangan Intelligent Transport System (ITS) dalam bentuk aplikasi.

"Aplikasi yang digunakan di JMTC merupakan aplikasi pemantauan kondisi lalu lintas yang disebut JID atau Jasa Marga Integrated Digitalmap dan juga aplikasi untuk pengelolaan suara pelanggan," ungkap Ahmad kepada Okezone.com.

Dia bercerita, terdapat beberapa pengembangan fitur di JID yang digunakan oleh JMTC seperti kecepatan lalu lintas per segmen, informasi gangguan lalu lintas dann rekayasa lalu lintas, traffic counting radar, monitoring antrean gerbang tol, MIDAS (deteksi gangguan) dan berbagai fitur lain yang seluruhnya bersifat real time.

"Teknologi ini membantu mendeteksi adanya gangguan lalu lintas secara cepat, sehingga turut mengubah pola kerja petugas JMTC," jelas dia.

Salah satunya yaitu, dari sisi jumlah CCTV yang dipantau oleh para petugas saat ini mencapai lebih dari 2.000 unit. Di mana pada awal awal JMTC beroperasi, jumlah CCTC yang digunakan sebanyak 1.700-an.

Ahmad menyebutkan, dengan jumlah sebanyak ini dan masih terus akan bertambah ke depannya, jika pemantauan kondisi lalu lintas dilakukan secara konvensional dengan mengamati CCTV secara satu per satu maka akan menyulitkan petugas.

"Untuk itulah, dengan adanya pengembangan dimaksud, CCTV yang dahulu digunakan sebagai alat utama untuk memantau lalu lintas, saat ini menjadi alat verifikasi adanya gangguan, di mana deteksi dilakukan oleh fitur radar," tutur dia.

Inilah, tegas Ahmad, yang menjadi keunggulan sistem yang saling terintegrasi di JMTC. Informasi lalu lintas yang didapatkan melalui aplikasi JID direkap menjadi satu oleh JMTC menjadi informasi publik yang disampaikan kepada pengguna jalan.

Nah, untuk menyebarluaskan informasi publik terkait jalan tol tersebut, terdapat sejumlah media yang digunakan oleh JMTC untuk menyampaikan kondisi lalu lintas di jalan tol diantaranya Call Center 14080, Twitter @PTJASAMARGA, Dynamic Message Sign (DMS), Travoy Mobile Apps, dan juga siaran melalui kerjasama dengan radio.

Pengembangan Travoy Mobile Apps

Integrasi sistem di JMTC sangat penting untuk kebutuhan pengelolaan informasi yang dapat dilakukan lebih cepat sehingga meningkatkan kualitas pelayanan jalan tol. Karena itu, media-media yang digunakan JMTC ini pun turut dikembangkan.

Ahmad memaparkan, hal ini diwujudkan dalam pengembangan Travoy, aplikasi yang dirancang oleh Jasa Marga untuk menjadi asisten digital perjalanan, khususnya di jalan tol.

Aplikasi Travoy hadir untuk melengkapi aplikasi navigasi yang biasa digunakan oleh masyarakat, dengan sejumlah fitur unggulan dari Jasa Marga Tollroad Command Center yang diintegrasikan di dalam aplikasi.

Dengan adanya Aplikasi Travoy, kebutuhan akan berbagai informasi lalu lintas yang bergerak sangat dinamis dapat terpenuhi, sehingga membantu pengguna jalan dalam menentukan rute perjalanan dengan baik.

Beberapa fitur yang dimiliki oleh Aplikasi Travoy yang belum dimiliki oleh aplikasi navigasi lainnya adalah fitur CCTV secara real time hingga fitur Event Lalu Lintas yang telah dilengkapi dengan Push Notification sehingga mempermudah kita dalam mendapatkan informasi yang lebih update dan real time.

Di Play Store, aplikasi ini mendapat bintang 4,6. Sangat cukup untuk dibilang sebagai salah satu aplikasi yang sempurna. Aplikasi ini, dinilai sangat membantu untuk pengendara di jalan tol.

"Keren aplikasinya sangat membantu waktu perjalanan menggunakan jalan tol. Fiturnya banyak, desainnya keren, user friendly, bisa nonton CCTV juga jadi tahu kondisi real di jalan yang mau dilewatin," ungkap salah satu komentar di Play Store dari akun bernama Dwike.

Aplikasi ini juga akan memberitahukan jika ada kejadian force majeure, seperti kecelakaan dan bencana hingga kendaraan tidak bisa lewat. Dengan demikian, pengendara bisa mengatur strategi berkendaranya.

"Tampilan aplikasi ini sangat bagus. Ternyata ada juga notifikasi gangguan buat kasih informasi banjir atau kecelakaan yang memudahkan kita untuk berpergian kalau lewat jalan tol," kata pengguna aplikasi Travoy, Damatriyani.

Inovasi Kelola Keluhan Pelanggan

Di sisi lain, Jasa Marga berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jalan. Untuk itu, perseroan melalui JMTC juga mengelola keluhan pelanggan.

Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan Jasa Marga tidak hanya satu arah kepada pengguna jalan tol. Keluhan pelanggan yang masuk melalui One Call Center Jasa Marga di nomor 14080, Twitter @PTJASAMARGA hingga akun media sosial resmi Jasa Marga akan diteruskan kepada petugas di ruas jalan tol terkait dengan menggunakan aplikasi omnichannel.

Aplikasi omnichannel JMTC dapat mengintegrasikan data pelanggan yang masuk melalui dua kanal tersebut, seperti menyimpan nama pelanggan, mengetahui riwayat komunikasi, dan juga mengetahui sentimen dari masing-masing pengguna.

Pengembangan JMTC Wilayah

 

Pengembangan command center sebagai komponen untuk peningkatan pelayanan di jalan tol tidak hanya dilakukan melalui pengembangan aplikasi.

Pengembangan organisasi juga dilakukan JMTC dengan membentuk JMTC Wilayah yaitu Wilayah Barat, Wilayah Tengah, dan Wilayah Timur.

"Dengan adanya JMTC wilayah ini diharapkan dapat meningkatkan penanganan bantuan dengan lebih cepat, terutama apabila terjadi kepadatan yang berimbas pada beberapa ruas jalan tol karena terintegrasi satu sama lain," tutup Ahmad.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya