Pada awal Januari 2023, telah diterbitkan juga SBN valas sebesar Rp46,8 triliun atau setara USD3 miliar.
"Pembiayaan utang melalui SBN dan pinjaman on track sesuai dengan strategi pembiayaan tahun 2023," tambah Sri.
Dia menyebut bahwa timing pembiayaan utang mempertimbangkan kondisi pasar yang kondusif dan memperhatikan posisi kas pemerintah.
"Pembiayaan APBN tetap mengedepankan prinsip prudent, fleksibel, dan akuntabel," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)