Ia menerangkan, penurunan impor nonmigas Februari 2023 didorong oleh beberapa komoditas. Seperti mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar USD355,4 juta atau turun 15,22%. Kemudian mesin peralatan mekanis dan bagiannya turun 7,27%.
Sedangkan peningkatan terbesar adalah bijih logam, terak, dan abu senilai USD111,1 juta atau meningkat 249,87%.
Dilihat dari negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2023 Habibullah, diterangkan Habibullah didominasi oleh tiga negara yaitu Tiongkok USD9,36 miliar (32,22%), Jepang USD2,77 miliar (9,53%), dan Thailand USD1,79 miliar (6,17%). Impor nonmigas dari ASEAN USD4,99 miliar (17,17%) dan Uni Eropa USD2,01 miliar (6,91%).
"Sementara, menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Februari 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal USD317,3 juta (5,87%) dan barang konsumsi USD178,6 juta (6,42%), namun bahan baku/penolong turun USD983,5 juta (3,69%)," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)