JAKARTA - Seorang perajin kayu dan pandai besi di Padang membudidayakan pohon kurma organik bisa dijadikan inspirasi usaha. Pasalnya, pohon kurma tersebut hanya ditanam di lahan sempit, yakni halaman rumah.
Tepatnya di daerah Pegambiran, Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Pengrajin tersebut memiliki nama Zulkifli, ia telah meneliti dan membudidayakan pohon kurma sejak 5 tahun lalu.
Hanya berbekal keyakinannya bahwa pohon kurma bisa dikembangkan di Indonesia, Zulkifli kemudian mulai melakukan pembibitan di halaman rumahnya.
“Sama dengan anak kecil (menanam kurma), dia cepat bisa berbuah, di Sumatera Barat ini pasti berbuah,” ujarnya.
Bibit pohon kurma yang sudah disemai, ia berikan kepada pengurus masjid di Kota Padang. Masa berbuah pohon kurma lebih pendek, yakni hanya 3-4 tahun saja. Dengan ini, warga pun dapat memanen buah kurma organik di halaman masjid dan rumah.
Diketahui hingga kini, sudah ada 30 pohon kurma yang ditanam di halaman masjid dan rumah warga. Rata-rata setiap rumah warga memiliki 4-5 pohon kurma jenis Ajwa dan Delights Nur.