JAKARTA - Rahasia sukses bisnis Nabi Muhammad SAW menarik untuk dibahas. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses yang memiliki nilai-nilai kejujuran dan dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW berhasil mencapai kesuksesannya di usia muda yaitu 25 tahun. Tentu dari situ dapat menjadi inspirasi bagi yang ingin mengikuti jejaknya agar bisa sukses berbisnis di usia muda.
Dalam berdagang, Nabi Muhammad selalu memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Walaupun saat itu, Nabi Muhammad berada dalam posisi sebagai price maker namun Nabi Muhammad tidak dengan seenaknya menaikkan harga jual dari suatu barang.
Untuk menghindarkan sisi negatif dari tabiat pasar, Nabi Muhammad mencoba meletakkan aturan-aturan dan etika yang harus ditegakkan oleh pelaku-pelaku pasar.
Beberapa bentuk etika bisnis yang diajarkan Nabi Muhammad di pasar di antaranya adalah adil dalam takaran dan timbangan, jujur dan transparan dalam bertransaksi.
Salah satu kisahnya saat Nabi Muhammad melakukan transaksi dagang dengan menawarkan sebuah kain pelana dan sebuah bejana untuk tempat minum.
Beliau bersabda, "Siapa yang ingin membeli kain pelana dan bejana air minum?" Seorang laki-laki menawarnya dengan satu dirham, dan Nabi Muhammad menanyakan apakah ada yang hendak menawar dengan harga yang lebih tinggi. Seorang lagi menawar dengan harga dua dirham, dan Nabi Muhammad pun menjualnya pada orang itu." (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Anas).
Sementara itu, terdapat delapan rahasia sukses Nabi Muhammad SAW dalam berbisnis yang bisa jadi contoh seperti dikutip dari buku Pemasaran Syariah: Teori & Aplikasi karya Nurul Huda, Khamim Hudori, Rizal Fahlevi, Badrussa'diyah, Dea Mazaya, Dian Sugiarti, Jakarta, Sabtu (25/4/2023).
1. Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pedagang yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh atau komplain.
2. Nabi Muhammad menepati janjinya dan dalam menyerahkan atau mengirimkan barang pesanannya selalu tepat waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepekati sebelumnya.
3. Kejujuran Nabi Muhammad dalam bertransaksi ditunjukan dengan cara menyampaikan kondisi riil barang dagangannya.
4. Segala permasalahan antara Nabi Muhammad dengan para pembeli atau penjual selalu diselesaikan dengan damai dan adil tanpa ada kekhawatiran akan terjadi unsur penipuan di kedua belah pihak.
5. Tidak ada tawar menawar dan pertengkaran antara Nabi Muhammad dan para pelanggannya sebagai sering terjadi pada waktu itu di pasar-pasar.
6. Kejujuran dijadikan sebagai etika dasar dalam melakukan transaksi bisnis.
7. Nabi Muhammad pernah melarang para pedagang untuk meletakan barang busuk atau jelek di dalam dagangannya. Muhammad selalu memberikan barang sesuai dengan adanya dan terbaik bagi konsumennya.
8. Dalam berbisnis, Nabi Muhammad selalu menunjukan rasa penuh tanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasinya sebagai pedagang jujur dan adil telah dikenal luas.
(Dani Jumadil Akhir)