Impor Kereta Bekas dari Jepang Jadi? Ini Kata Dirut KAI

Heri Purnomo, Jurnalis
Senin 27 Maret 2023 15:56 WIB
KCI impor kereta bekas 10 dari Jepang (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Rencana impor kereta bekas dari Jepang oleh PT Kereta CommuterLine Indonesia (KCI) masih belum menemui titik terang.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil review dari tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait keputusan impor KRL.

Didiek menjelaskan, bahwa pada minggu lalu, tim BPKP dan tim KCI telah berkunjung ke Jepang melihat kondisi KRL yang akan di impor oleh KCI.

Dia mengatakan, hasil dari kunjungan tersebutlah nantinya akan dijadikan acuan BPKP dalam melaporkan ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dalam mengambil keputusan impor KRL.

"Ini telah dilakukan peninjauan oleh tim BPKP dan tim KCI pada minggu lalu dan tim BPKP telah bertemu dengan tim JR East dan melihat sendiri bahwa kereta-kereta yang akan diimpor itu masih beroperasi hingga sekarang," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI, Senin (27/3/2023).

"Sehingga memang apa yang menjadi catatan rapat di Kemenko Marves ini menjadi review oleh BPKP dan saat ini KAI dan KCI masih menunggu hasil review dari BPKP," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa terkait dengan impor KRL bekas dari Jepang yang diajukan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat ini masih dilakukan proses audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Adapun Luhut belum mau membeberkan proses audit tersebut lantaran sudah berjalan sampai mana. Sebelumnya, dia menargetkan bahwa proses audit harus dirampung selama 10 hari sejak Senin (6/3/2023).

"Proses auditnya baru dimulai, kita masih menunggu hasilnya. Kita cek lagi," katanya usai menghadiri acara Indonesia Leading Economic Forum 2023 di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo juga mengatakan hal yang sama, di mana pihaknya juga masih menunggu hasil audit dari BPKP.

Namun dia menegaskan bahwa pihaknya masih tetap pada opsi retrofit (modifikasi) pada kereta KRL menjadi pilihan paling mungkin jika hasil audit BPKP menunjukkan kebutuhan mendesak untuk melakukan penggantian rangkaian KRL.

"Itu retrofit kan pilihan yang paling mungkin," katanya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya