BALI - Gubernur Bank Sentral Filipina (Banko Sentral ng Pilipinas/BSP), Felipe M Medalla mendorong Kawasan Asean untuk cepat adaptasi kebijakan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Pasalnya ketidakpastian tersebut bisa membuat krisis bagi negara-negara Asean nantinya.
"Negara Asean yang berkarakteristik ekonomi kecil terbuka dinilai rentan terhadap dampak guncangan global itu. Hal ini apabila tidak diantisipasi dapat meningkatkan risiko krisis," katanya, Bali, Kamis (30/3/2023).
Menurutnya, formulasi dan kalibrasi kebijakan menjadi krusial untuk mendukung peran Asean bagi pemulihan ekonomi global. Hal ini menjadi referensi penting bagi anggota Asean untuk mencapai sejumlah sasaran makroekonomi sekaligus.
"Untuk mendukung implementasi pendekatan kebijakan itu, IMF dan BIS telah menelaah pendekatan kebijakan agar lebih efektif melalui penelitian, kerangka konseptual dan model ekonomi yang disusun," ujarnya.
Senada dengannya, Gubernur Perry menekankan pentingnya otoritas untuk merumuskan respons kebijakan yang pruden dan inovatif dalam rangka memitigasi risiko dari spillover effect global, sekaligus mempertahankan dukungan terhadap pemulihan ekonomi domestik yang sedang berlangsung.
Perry juga menggarisbawahi pentingnya bauran kebijakan Bank Indonesia yang meliputi kebijakan moneter untuk stabilitas makroekonomi agar inflasi terjaga, kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk menunjang pertumbuhan dengan menyeimbangkan intermediasi serta ketahanan sektor keuangan dan kebijakan sistem pembayaran untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital.
“Dalam merumuskan kebijakan, kita harus berjalan bersama agar sinergis" pungkas Gubernur Perry.
(Feby Novalius)