Nilai Gedung Perkantoran New York Turun Rp6.025 Triliun Gegara WFH

Zuhirna Wulan Dilla, Jurnalis
Kamis 30 Maret 2023 11:12 WIB
Real estate di New York. (Foto: VOA)
Share :

JAKARTA - Nilai pasar real estate komersial di New York turun sekitar USD400 miliar atau setara Rp6.025 triliun sejak pandemi Covid-19. (Kurs: Rp15.061/USD).

Dikutip dari VOA di Jakarta, Kamis (30/3/2023), hal ini terjadi karena berkurangnya orang-orang yang datang bekerja di kantor-kantor di Manhattan.

 BACA JUGA:

Padahal New York penuh dengan pemandangan indah. Tetapi banyak gedung perkantoran di kota itu yang kosong.

Bahkan untuk tingkat hunian kantor, persentase orang yang datang ke kantor, hanya 43% dari level sebelum pandemi.

Pada awal Maret, tingkat hunian turun lagi menjadi 21%, menurut Kastle Systems.

Dampaknya terhadap ekonomi, hilangnya pengeluaran karyawan senilai USD12miliar yang menyebabkan bisnis ritel dan restoran tutup.

 BACA JUGA:

Sehingga ini bisa menyebabkan ancaman yang lebih besar lagi adalah ekuitas yang diinvestasikan di banyak gedung perkantoran itu.

Profesor di Columbia University Business School di New York, Stijn Van Nieuwerburgh mengatakan kalau Covid-19 memberi dampak besar.

"Covid yang memicu ini. Ini berdampak besar terutama pada nilai gedung kantor. Apa yang kami temukan adalah perubahan ini telah menyebabkan penurunan nilai sekitar USD400 miliar selama dua tahun ini," ujarnya.

 

Dia menyebut sewa dua per tiga kantor di Kota New York akan berakhir dalam tiga empat tahun mendatang. Van Nieuwerburgh mengatakan ini dapat menambah tantangan lagi bagi pasar New York.

Berdasarkan proyeksi perputaran pada masa depan, katanya, nilai saham kantor di Kota New York akan berkurang sekitar 40%.

Lantas apa yang akan terjadi pada New York jika bekerja dari rumah menjadi normal?

Van kembali menjelaskan kalau masyarakat kan memiliki banyak kawasan pusat kota yang kosong.

"Kita akan memiliki banyak kawasan pusat kota yang kosong, lowong, di mana penghasilan dari pajak akan merosot, tidak ada cukup banyak uang dari kota untuk menstabilkan situasi. Kita akan terus mengalami penurunan, lingkaran kehancuran kota," jelasnya.

Namun, baru-baru ini ada riset yang mengeluarkan ramalan suram bagi pasar real estat komersial yang lebih luas, tingkat hunian jangka panjang pada properti mewah terlihat hampir penuh. Gedung-gedung itu memiliki berbagai fasilitas, seperti ruang meditasi, koki sekelas Michelin yang menyediakan katering di kantor untuk penyewa dan gerai kopi canggih.

Tingkat hunian di gedung yang terletak di 425 Park Avenue, misalnya, sekarang berkisar 86-89%. Beberapa gedung kantor mewah semacam itu hanyalah sebagian kecil dari pasar real estat komersial Manhattan.

Wali Kota New York Eric Adams pun turun tangan untuk mencari solusi. Dia mengunjungi sebuah gedung kantor di Lower Manhattan yang diubah menjadi apartemen.

"Intinya adalah kita harus mempermudah pengubahan gedung-gedung kantor, seperti yang baru kami kunjungi, menjadi rumah bagi warga New York. Kita bicara tentang ratusan ribu hingga jutaan meter persegi ruang kantor," ucapnya.

Dia juga mengemukakan kalau New York adalah destinasi kultural dan kuliner yang dinamis.

Dengan begitu, dia berharap bahwa kota itu akan menarik cukup banyak orang agar bertahan dari efek jangka panjang bekerja dari rumah.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya