"Satu-satunya hal yang saya yakini adalah tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh AI generatif," kata Direktur Pekerjaan Masa Depan di Sekolah Oxford Martin, Universitas Oxford, Carl Benedikt Frey.
Menurut penelitian yang dikutip oleh laporan tersebut, 60% pekerja melakukan pekerjaan yang tidak ada pada 1940.
Sementara penelitian lain menunjukkan perubahan teknologi yang terjadi sejak 1980-an lebih cepat menggantikan para pekerja dibandingkan menciptakan lapangan kerja.
Dan jika AI generatif seperti kemajuan teknologi informasi sebelumnya, menurut simpulan laporan tersebut, hal itu dapat mengurangi lapangan kerja dalam waktu dekat.
Untuk dampak jangka panjang dari AI, bagaimanapun, sangat tidak pasti.
"Jadi semua prediksi perusahaan itu jangan dipercaya sepenuhnya. Kita tidak tahu bagaimana teknologi akan berkembang atau bagaimana perusahaan akan mengintegrasikannya ke dalam cara kerja mereka," kata Kepala Eksekutif Wadah Pemikir Resolution Foundation Torsten Bell .
"Itu tidak berarti bahwa AI tidak akan mengganggu cara kita bekerja, tetapi kita juga harus fokus pada potensi standar hidup yang diperoleh dari pekerjaan dengan produktivitas lebih tinggi dan layanan yang lebih murah untuk dijalankan, serta risiko tertinggal jika perusahaan dan ekonomi lain beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan teknologi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)