Adapula stasiun yang terkoneksi dengan terminal, yakni Stasiun Kampung Rambutan dimana terdapat koneksi dengan Terminal Kampung Rambutan, Transjakarta BRT, serta Mikrotrans.
Selanjutnya ada Stasiun Ciracas dan Stasiun Jatibening Baru yang terkoneksi dengan Mikrotrans. Ada juga Stasiun Cikunir 1 dan Stasiun Cikunir 2 yang terkoneksi dengan Angkutan Kota.
Stasiun Bekasi Barat dan Stasiun Jati Mulya yang terhubung dengan Transjakarta BRT, Trans Patriot, dan Angkutan Kota. Serta yang terakhir Stasiun Harjamukti yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT dan Mikrotrans.
Adanya konektivitas antar moda ini merupakan kolaborasi baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, serta pihak Swasta.
"Diharapkan dengan terhubungnya seluruh stasiun LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain dapat mempermudah masyarakat dalam bermobilisasi dan LRT Jabodebek menjadi pilihan transportasi baru bagi masyarkat,” kata Kuswardojo.
Lebih lanjut, Kuswardojo menjelaskan pada saat dioperasikan bulan Juli mendatang bakal dioperasikan sekitar 20-27 trainset perhari. Jumlah trainset 27 tersebut akan dioperasikan pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Kemudian ketika jam lenggang saat jam siang hari hanya akan dioperasikan sebanyak 20 trainset.
"Trainset itu nantinya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 80Km/jam jika tanpa awak," pungkasnya.
(Taufik Fajar)