Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menjelaskan kedua pertimbangan tersebut akan membuat The Fed tak terlalu agresif dalam menaikkan tingkat suku bunga.
Hal itu tercermin pada indeks dolar AS (DXY) The Fed yang terus mengalami penurunan hingga ke level 101 bila dibandingkan pada saat bullish atau menguat yang menyentuh level 110.
“Kemudian, kami melihat imbal hasil obligasi AS untuk yang 10 tahun sekarang sudah berada di level 3,6,” jelas Destry.
Destry menambahkan kondisi tersebut akan berdampak positif bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena tekanan terhadap mata uang regional akan berkurang.
Untuk itu, meski Indonesia perlu tetap waspada terhadap ketidakpastian yang masih berlangsung, namun BI optimistis kondisi saat ini terbilang cukup baik.
(Taufik Fajar)