Sementara itu, sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk sumber daya manusia, digital security dan license, biaya marketing, biaya pemeliharaan B2B cloud service dan penyusunan advanced API library untuk menunjang kegiatan usaha perseroan.
Calon emiten teknologi ini dijadwalkan melantai di BEI dengan kode JATI pada 8 Mei 2023 mendatang. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek.
(Feby Novalius)