JAKARTA - Wall Street berakhir anjlok pada perdagangan Rabu (3/5/2023) waktu setempat. Bursa saham AS melemah setelah komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuat investor bertanya-tanya apa langkah bank sentral AS selanjutnya dengan kenaikan suku bunga.
Mengutip Reuters, Kamis (4/5/2023), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 270,29 poin, atau 0,8%, menjadi 33.414,24, S&P 500 (.SPX) kehilangan 28,83 poin, atau 0,70%, menjadi 4.090,75 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 55,18 poin, atau 0,46%, menjadi 12.025,33.
Indeks awalnya menahan kenaikan setelah pernyataan The Fed. Hal ini meningkatkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, seperti yang diharapkan, dan mengisyaratkan itu bisa menghentikan kenaikan lebih lanjut.
Keputusan bulat mengangkat suku bunga acuan semalam bank sentral AS ke kisaran 5,00%-5,25%, menandakan kenaikan ke-10 berturut-turut sejak Maret 2022.
Saham mulai pingsan setelah konferensi pers menyusul pernyataan tersebut. Powell mengatakan The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi, dan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.
"The Fed terus berjalan di atas tali, dan itu adalah mereka mencoba untuk mencapai keseimbangan antara kredibilitas melawan inflasi sambil mencoba merekayasa soft landing," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors di Boston.
Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan energi (.SPNY) dan keuangan (.SPSY) turun paling banyak. Indeks perbankan regional KBW (.KRX) turun 0,9%, memperpanjang penurunan tajam minggu ini.