JAKARTA - Proyek Strategis Nasional (PSN) demi perwujudan visi besar Indonesia Emas 2045 terus dikerjakan. Secara kumulatif sejak 2016 sampai Mei 2023 terdapat 156 PSN yang telah selesai dan beroperasi penuh.
Adapun nilai yang telah diserap dari proyek yang sudah selesai sebesar Rp1.080,2 triliun. Sementara secara nasional, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp845 triliun menciptakan output ke perekonomian RI hingga Rp1,670 triliun.
“Totalnya hingga sekarang 156 nilainya Rp1.000 triliun, nanti sampai akhir tahun nilainya sekitar sampai dengan Rp1.036 triliun,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat ditemui dalam Media Gathering Sewindu KPPIP di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Meski demikian, Airlangga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi ketika menyelesaikan berbagai PSN yaitu di antaranya dari pengadaan lahan izin hingga financing.
“Iya tantangan tentu dalam semua proyek karena semua sebagian besar proyek kan sifatnya proyek kontruksi. Nah tentu tantangannya pengadaan lahan kemudian izin, kemudian tata ruang, kemudian financing peran pemerintah dari berbagai project kebutuhannya jangka panjang dan jangka pendek,” lanjut Airlangga.
Untuk persoalan pengadaan lahan pun menurutnya menjadi kendala yang perlu diperhatikan, pasalnya hal ini membuat banyak proyek yang molor dari target.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo juga mencatat sebanyak 37 proyek dan 9 program PSN yang saat ini sudah beroperasi sebagian. Kemudian ada pula 43 proyek dan 3 program yang sedang dalam tahap penyiapan.
Perkembangan khusus dari Januari sampai Mei 2023, terdapat 79 proyek PSN yang mencapai tahap konstruksi.
PSN secara keseluruhan mencakup 14 sektor pada tingkat proyek dan 12 program. Di mana beberapa proyek meliputi energi 16 proyek, pelabuhan 16 proyek, air bersih dan sanitasi 13 proyek, bandara 6 proyek, pariwisata 1 proyek, pendidikan 1 proyek, tanggul 1 proyek, teknologi 6 proyek hingga perumahan 2 proyek.
Untuk 12 program di antaranya program pemerataan ekonomi, program akses exit tol, program penyediaan pangan, program kawasan strategis pariwisata, program K&K, program kawasan perbatasan, program percepatan perkembangan wilayah, program instalasi pengolah sampah hingga 4 program lainnya.
(Feby Novalius)