Pendanaan Smelter Adaro Minerals Ditargetkan Rampung Kuartal II-2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Rabu 10 Mei 2023 15:49 WIB
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melaporkan bahwa pendanaan untuk pembangunan smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara) ditargetkan rampung pada kuartal II tahun 2023 ini.

Direktur ADMR, Wito Krisnahadi mengatakan, saat ini perseroan tengah dalam tahap finalisasi dengan calon bank-bank yang akan mengucurkan dana untuk pembangunan smelter tersebut.

Namun, Wito tidak merinci nama-nama bank yang akan memberikan pendanaan.

“Saat ini kami sedang dalam tahap pembicaraan final dengan beberapa bank. Jadi seharusnya sebelum kuartal kedua berakhir sudah tanda tangan dan selesai,” kata Wito saat ditemui di St. Regis Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Sebagai informasi, ADMR melalui PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) tengah mengembangkan smelter aluminium.

Smelter ini memiliki kapasitas 500.000 ton per tahun dan diharapkan mencapai commercial operation date (COD) pada kuartal II tahun 2025 mendatang.

 BACA JUGA:

Adapun, smelter tersebut membutuhkan dana sebesar USD2 miliar.

Di mana, dana yang dialokasikan untuk pembangunan smelter PT KAI terpisah dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan perseroan.

Sebelumnya, Financial Times mengabarkan bahwa dalam pembangunan smelter ini, Adaro mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan dari bank-bank internasional.

Hambatan tersebut datang ketika sejumlah kelompok peduli lingkungan menyebut jika Adaro dan mitranya yakni Hyundai melakukan greenwashing.

Greenwashing merupakan strategi pemasaran dan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka membangun citra ramah lingkungan.

Tujuannya untuk membentuk persepsi konsumen bahwa perusahaan telah mempromosikan produk yang berkelanjutan, padahal hal tersebut tidak dilakukan.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat mengatakan, dalam produksi aluminium, perseroan akan melakukan transisi sebelum nantinya memproduksi green aluminium dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Nanti kami akan buat yang namanya green aluminium tapi butuh waktu untuk sampai tahap itu. Sambil menunggu PLTA jadi, ya kami bangun dulu sekarang (smelter) meski dengan PLTU,” kata Christian.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya