JAKARTA – Indonesia resmi menjadi negara pemegang saham terbesar ketiga di Islamic Development Bank (IsDB).
Menghadapi berbagai tantangan global saat ini, peran bank pembangunan multilateral dalam konteks kerja sama internasional menjadi semakin penting dan diharapkan dapat membantu mengatasi kebutuhan pembiayaan dan meningkatkan ketahanan atau resiliensi negara miskin dan rentan.
Sebagai anggota sekaligus pendiri sejak 1974, Indonesia melihat potensi pengembangan IsDB untuk mengoptimalkan kapasitasnya dan memberikan dampak yang lebih besar dalam agenda pembangunan global.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan pengalaman Indonesia dalam menangani dan memimpin agenda global, Indonesia ingin menjadi mitra IsDB yang lebih kuat untuk meningkatkan peran IsDB, mewujudkan agenda reformasi, dan melaksanakan mandatnya dalam membantu negara-negara anggota, terutama negara-negara anggota miskin dan rentan, serta komunitas muslim di dunia," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam Sidang Tahunan IsDB di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (14/5/2023).
Atas pertimbangan tersebut, Indonesia memutuskan untuk meningkatkan kepemilikan saham di IsDB dari posisi ke-12 menjadi posisi ke-3.