"Kinerja ekspor ke depan diperkirakan akan terus melemah akibat penurunan harga komoditas yang didorong oleh melemahnya permintaan global, di tengah tingginya inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan," terangnya.
Dia menambahkan, surplus neraca dagang diperkirakan akan terus menyusut, namun dapat bertahan lama dari perkiraan, karena harga komoditas akan turun lebih perlahan lantaran ekonomi China yang dibuka kembali.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan Selasa (16/5/2023) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.780- Rp14.850.
(Zuhirna Wulan Dilla)