Terkait sentralisasi aktivitas dan fungsi anggota Pupuk Indonesia Group, lanjut Bakir, perusahaan mampu mengendalikan revenue stream dan EBITDA uplift.
"Kami sebagai holding juga dapat leluasa menerapkan strategi dan kebijakan yang tepat pada bidang-bidang yang telah di sentralisasi," tuturnya.
Pada tahun lalu, Pupuk Indonesia membukukan EBITDA senilai Rp30,8 triliun. Jumlah itu naik 224 persen dari RKAP perusahaan 2022. Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan.
Total EBITDA uplift dari program transformasi pada tahun lalu mencapai Rp1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.
"Kinerja EBITDA sebesar Rp30,8 triliun, pendapatan Rp103,8 triliun, dan laba Rp18,51 triliun," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)