JAKARTA - Alibaba PHK 7% karyawannya di divisi komputasi awan (cloud). Di mana hal tersebut dilakukan karena unit tersebut sedang bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).
Mengutip CNBC, Rabu (24/5/2023), melalui sumber anonim yang mengetahui hal tersebut mengungkapkan bahwa raksasa e-commerce China itu menawarkan paket pesangon kepada karyawan yang terdampak.
Kemudian Alibaba pun telah mulai menginformasikan kepada para karyawan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini dan juga berusaha membantu mereka untuk pindah ke posisi yang berbeda secara internal jika karyawan menginginkannya.
Hal ini terjadi setelah Alibaba mengumumkan rencana pada Maret lalu, saat memecah perusahaan menjadi enam unit bisnis yang masing-masing memiliki kepala eksekutif dan dewan direksi.
Adapun pada Minggu lalu, perusahaan juga telah mengumumkan rencana spin-off penuh dari unit cloud-nya. Hal ini dimaksudkan agar divisi tersebut bisa menjadi perusahaan publik yang independen. Alibaba menargetkan untuk menyelesaikan spin-off ini dalam 12 bulan ke depan.
CEO Alibaba, Daniel Zhang, telah lama menilai bahwa divisi komputasi awan menjadi bagian penting dari masa depan raksasa e-commerce ini, namun saat ini divisi tersebut hanya menyumbang 9% dari total pendapatan grup.
Pendapatan perusahaan telah melambat secara signifikan selama beberapa kuartal terakhir. Hal tersebut terlihat dari turunnya pendapatan kuartal I tahun ini sebesar 2% secara tahunan (yoy).
Lebih lanjut, Zhang mengatakan menurunnya pendapatan sebagian karena langkah proaktif perusahaan untuk menyesuaikan struktur pendapatan dan fokus pada pertumbuhan berkualitas tinggi.
"Dan juga hasil dari perubahan eksternal dalam lingkungan pasar dan komposisi pelanggan," ucapnya.
Sementara itu, Pemilik TikTok, ByteDance, mulai memindahkan operasi internasionalnya dari cloud Alibaba yang terus membebani bisnis cloud perusahaan. Akan tetapi, Alibaba telah membuat beberapa kemajuan dengan bisnis cloud-nya selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Synergy Research Group, perusahaan ini merupakan pemain nomor satu berdasarkan pangsa pasar di Tiongkok dan nomor dua di Asia Pasifik, tepat di belakang Amazon. Namun, di tingkat global, perusahaan ini masih berada di bawah raksasa Amazon, Microsoft, dan Google.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)