JAKARTA - Sejumlah karyawan perusahaan Amazon mengumumkan rencana mogok kerja karena rasa frustasi mereka terhadap kebijakan perusahaan. Di mana kebijakan perusahaan itu yakni bekerja dari kantor.
Hal tersebut juga meningkatkan ketegangan dalam e-commerce raksasa itu setelah beberapa kali melakukan PHK.
BACA JUGA:
Melansir CNN, Rabu (24/5/23) berdasarkan email dari penyelenggara dan postingan media sosial publiknya, aksi mogok kerja ini akan dilakukan bersama oleh kelompok pekerja keadilan iklim internal serta kelompok advokasi kerja jarak jauh.
Adapun para pekerja yang berpartisipasi dalam mogok kerja ini memiliki dua tuntutan utama, yakni meminta Amazon untuk menempatkan dampak iklim pada garis depan pengambilan keputusan. Serta juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi karyawan tentang bagaimana dan dimana mereka bekerja.
BACA JUGA:
Aksi pemogokan ini dijadwalkan pada 31 Mei 2023 dan dimulai siang hari.
Disebutkan bahwa aksi pemogokan tersebut hanya akan dilakukan jika sedikitnya ada 1.000 karyawan yang ikut berpartisipasi.
Tindakan kolektif para pekerja tersebut muncul setelah Amazon melakukan PHK massal terhadap sekitar 27.000 karyawannya di tengah ketidakpastian ekonomi yang luas.
Namun, pada saat yang sama Amazon dan perusahaan besar lainnya mencoba untuk menerapkan sistem kembali bekerja ke kantor.
Pada Februari lalu, Amazon mengatakan setidaknya ribuan pekerja harus berada di kantor tiga hari seminggu yang dimulai pada awal Mei 2023.
“Harapan saya dari aksi pemogokan ini benar-benar untuk mengirim pesan yang jelas kepada pimpinan bahwa kami mengharapkan tindakan nyata dari mereka terhadap sejumlah masalah yang ada. Kami membutuhkan pengambilan keputusan jangka panjang yang lebih baik dan menguntungkan tidak hanya bagi karyawan tetapi juga komunitas yang kami layani” ujar salah satu pekerja di Los Angeles, yang juga akan berpartisipasi dalam aksi mogok ini.
Sementara itu, juru bicara Amazon Rob Munoz mengatakan akan menghormati hak-hak karyawan dalam menyuarakan pendapatnya.
“Kami menghormati hak-hak karyawan kami dalam menyampaikan pendapat mereka,” kata Juru Bicara Amazon tersebut.
Munoz juga menanggapi kekhawatiran karyawan tentang kembali ke kantor.
Dia mengatakan bahwa perusahaan telah mengalami beberapa minggu yang luar biasa dengan lebih banyak karyawan di kantor.
“Sehubungan dengan topik sensitif yang diangkat oleh kelompok karyawan ini, kami telah menjelaskan pemikiran kami di berbagai forum selama beberapa bulan terakhir dan akan terus melakukannya” ujar Munoz.
(Zuhirna Wulan Dilla)