Lebih lanjut ia memaparkan arah kebijakan Indonesia ke depan adalah hilirisasi. Hal itu disebabkan nilai porsi Penanaman Modal Asing mendominasi pada realisasi investasi Indonesia di 2022 dengan 53,4%.
Melalui hilirisasi nikel yang terus dimasifkan, nilai ekspor Indonesia pun turut bertambah hingga 10 kali lipat. Pada 2018, nilai ekspor hanya USD3,3 miliar.
Namun, begitu Indonesia memberhentikan ekspor nikel, nilai ekspor Indonesia mencapai USD30 miliar. Salah satu negara yang memetik untung dari peningkatan nilai ekspor itu adalah China.
“Jadi Indonesia itu seperti gadis cantik yang memang dilirik oleh hampir semua investor yang ada di dunia. Tidak ada negara di Asia Tenggara yang pertumbuhan investasinya sebaik Indonesia selain Singapura,” tutur dia.
(Feby Novalius)