"Satu lagi yang memperparah TPT nasional adalah seperti China yang menyasar maket Indonesia, sehingga yang dulunya market milik produsen dalam negeri, itu diambil dengan produk China," kata Jemmy.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN), Rustadi menambahkan saat ini pihaknya tengah menangani ribuan masalah PHK di industri tekstil hingga alas kaki. Hal itu dikarenakan kapasitas produksi perusahaan mengalami penurunan seiring order yang juga turun.
Mayoritas pada perusahaan yang berada di Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang menjadi sentra produksi produk tekstil, garmen, dan alas kaki. Bahkan hingga kuartal pertama 2023, untuk diwilayah Jawa Barat laporan PHK yang masuk sekitar 6 ribuan karyawan sedangkan di Jawa Tengah terdapat 8 ribuan karyawan yang terkena PHK setidaknya catatan hingga kuartal 1 2023.
"Tekstil itu banyak pabrik yang tutup iya, tapi banyak juga tidak melaporkan ke dinas tenaga kerja apalagi kami, karena phk yang berdasarkan kesepakatan atau mengundurkan diri itu kan memang tidak wajib melapor," kata Rustadi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)