Investasi Proyek Smelter Freeport Tembus Rp45 Triliun hingga Serap 15.000 Tenaga Kerja

Ikhsan Permana, Jurnalis
Rabu 21 Juni 2023 12:29 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut nilai investasi PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk proyek smelter telah menyentuh USD2,2 miliar atau sekitar Rp33 triliun per Mei 2023 dari total investasi USD3 miliar (Rp45 triliun), dan telah menyerap 15.000 tenaga kerja Indonesia.

Hal ini disampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur.

“Melalui proyek smelter ini, kita lakukan hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah. Kita ingin Indonesia yang tidak hanya dikenal karena sumber daya alamnya saja, tapi karena produknya. Sudah terbukti, hilirisasi sumber daya mampu meningkatkan pendapatan negara. Nikel contohnya, naik dari USD3,3 miliar menjadi USD30 miliar setelah kita stop ekspor nikel dan lakukan hilirisasi,” ucap Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu (21/6/2023).

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa realisasi pembangunan smelter tersebut hampir mencapai 72% dan ditargetkan dapat selesai sebelum Mei 2024.

Menurut Presiden Jokowi, hasil produksi dari smelter tersebut harus diintegrasikan dengan hasil komoditas tambang lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan diolah menjadi produk akhir bernilai tambah seperti kendaraan listrik dan baterainya.

“Jadi, ke depan kita memiliki daya saing di situ. Competitiveness kita ada di situ. Smelter ini pijakan fondasi untuk kita menjadi negara maju karena dari yang bertumpu kepada konsumsi, bertumpu sekarang kepada produksi,” ujarnya.

Di sisi lain, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan bahwa proyek smelter ini merupakan kontribusi Freeport Indonesia dalam hilirisasi pertambangan, sesuai dengan fokus pemerintah Indonesia yang mendorong transformasi ekonomi melalui hilirisasi.

Apalagi, Tony menyampaikan bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah untuk menyuplai konsentrat ke Gresik untuk dimurnikan menjadi katoda tembaga, emas batangan dan perak batangan. Setelah beroperasi nanti, smelter ini akan mampu menghasilkan 600.000 ton tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak per tahun.

“Tembaga ini digunakan untuk banyak sekali keperluan tapi paling utama untuk penghantar listrik, termasuk untuk kendaraan listrik. Tembaga ke depannya sangat menjanjikan, beruntung sekali Indonesia menjadi salah satu pemain utama tembaga,” ungkap Tony.

Sebagai informasi, pembangunan Smelter PTFI di Gresik dilaksanakan sejak tahun 2021 yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada 12 Oktober 2021 lalu. Proyek ini mencakup smelter tembaga dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun dan precious metal refinery (PMR) berkapasitas 6.000 ton per tahun.

Produk yang dihasilkan berupa katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, platinum group metals (PGM), serta produk-produk sampingan lainnya seperti asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya