Dalam memperkuat infrastruktur pergerakan barang, Erick mengaku pemerintah sudah menggelontorkan anggaran bernilai fantastis.
Meski tidak merinci nominalnya, dia memastikan alokasi dana itu di arah yang tepat.
"Ini yang kadang-kadang dipersepsikan 'oh kenapa pemerintah membangun infrastruktur dengan modal pembiayaan yang besar apakah benar arahnya?' ya benar," katanya.
Erick ingin Indonesia mengikuti jejak Korea Selatan (Korsel) dan Uni Emirat Arab (UEA) yang dinilai berhasil membangun infrastrukturnya.
Sejak awal, Negeri Ginseng itu berani menggelontorkan 50% Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur. Langkah serupa juga dilakukan UAE.
Investasi besar-besaran UAE dan Korsel di sektor pembangunan pun berbuah manis. Bisnis pelabuhan hingga bandara kedua negara kini menjadi pusat logistik dunia.
UAE misalnya berhasil memimpin pusat logistik dari Asia dan Timur Tengah ke Afrika dan Eropa.
"UAE juga sama dia sukses karena pembangunan infrastruktur. Di pelabuhan, airport, dan menjadi center daripada logistik dunia sekarang, interkoneksi dari Asia, Middle East (Timur Tengah) ke Afrika dan Eropa," ucap Erick.
"Coba liat, mana penerbangan di tempat lain sekarang? dulu Singapura, sekarang Dubai, sekarang Turki juga masuk lagi, ini yang kadang mimpi besar yang diimplemen dalam keseharian yang menjadi kunci, karena percepatan dari pembangunan ekosistem logistik ini akan jadi kunci ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)