BEKASI - Penjual otak-otak bakar di Bekasi ini sudah go digital. Mesti berjualan ala kadarnya dengan sepeda motor, dia sudah mengadaptasi pembayaran dengan QRIS.
Salim merupakan penjual otak-otak yang biasa mangkal di depan salah satu pasar di Bekasi. Dia biasa berjualan dengan naik sepeda motor plus seperangkat alat jualannya, termasuk tempat bakar otak-otak.
BACA JUGA:
Harga otak-otak yang dia jual adalah Rp25.000 untuk 10 bungkus otak-otak. Dia mengaku, omsetnya per hari sekira Rp500.000.
Dari situ, dia mempu mencukupi kebutuhan keluarganya, di mana dia kini menanti kelahiran anak ketiganya.
"Alhamdulillah bisa untuk menghidupi keluarga," ungkap Salim yang berasal dari Cikarang ini saat ditemui di Bazar UMKM di BRI Kantor Cabang Bekasi.
BACA JUGA:
Kini, dia mulai menggunakan QRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). "Banyak juga yang transaksi pakai QRIS. Tapi kalau ada yang beli langsung juga gak apa-apa," ucap dia.
Dia mengaku mendapatkan kemampuan membuat otak-otak secara turun temurun dari kakeknya. Selain otak-otak, dia juga bisa membuat somay. "Tapi somay kalau lagi ada pesanan saja," ungkap dia.
Sementara untuk pasokan ikan sebagai bahan baku pembuatan otak-otak, dia mengaku memiliki suplaier. Di mana setiap hari dia akan dikirimi ikan sebanyak 20 kg.
"Saya juga belum akan nambah produksi. Ini juga sudah kewalahan," kata dia.
(Widi Agustian)