JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan besaran tarif yang akan dibayarkan masyarakat sebelum uji coba LRT Jabodebek pada 12 Juli 2023.
"InsyaAllah sebelum kita uji coba (12 Juli) harusnya sudah bisa keluar ya mudah-mudahan," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati saat ditemui di Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Rabu (28/6/2023).
Adita menjelaskan bahwa saat ini tarif LRT Jabodebek masih dalam tahap finalisasi berapa besaran biaya yang akan dikeluarkan oleh masyarakat untuk dapat menggunakan moda transportasi tanpa masinis tersebut.
"Itu sedang kita finalisasi. Nanti angkanya pasti kita sosialisasikan dulu," katanya.
Adapun sebelumnya Adita mengatakan bahwa tarif LRT Jabodebek akan ada mendapatkan subsidi berkisar 40% untuk jarak terjauh.
"Yang jelas ada unsur subsidi, kita ada PSO kalau saya lihat skemanya dari jarak terjauh, Depok Harjamukti, sampai Dukuh Atas komponen subsidi 35-40 persen itu kalau jarak terjauh," kata Adita..
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan memastikan tarif untuk LRT Jabodebek akan jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif bus angkutan aglomerasi dari wilayah penyangga penyangga ke Jakarta.
"Yang pasti lebih murah, lebih nyaman, aman daripada angkutan yang dekat, karena kan lebih tepat waktu ya terinteintegrasi dengan baik. Dari Cibubur bisa naik KRL dari dukuh atas dan angkutan lainnya," kata Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta.
Rizal menjelaskan tarif usulan yang ada saat ini ialah untuk tarif awal berkisar Rp5 ribu, dan tarif perkilonya dikenakan Rp750 tarif terjauhnya sebesar Rp25 ribu.
"Tapi ini masih konsep artinya bisa berubah karena ada 3 alternatif masalah tarif tadi. Sifatnya sekarang masih usulan bukan putusan. Usulan yang paling efisien murah enak nyaman bagi masyarakat pengguna," katanya.
(Taufik Fajar)