Mengenal Kota Amritsar di India, Penduduknya Tak Pernah Kelaparan

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Minggu 02 Juli 2023 16:33 WIB
Amritsar. (Foto: BBC)
Share :

Koki berbintang Michelin yang berbasis di New York, Vikas Khanna, yang mendistribusikan jutaan makanan di India selama kuncitara Covid,.

"Saya lahir dan besar di Amritsar dan kami punya dapur umum besar di mana semua orang bisa makan. Seluruh kota bisa makan di sana. Saya baru merasa kelaparan saat berada di New York, ketika saya berjuang dari bawah," ujar Vikas.

Seperti semua gurudwara, Kuil Emas dioperasikan dengan baik dan sangat disiplin oleh armada relawan, yang menyajikan hidangan dasar nan lezat.

Dalam satu piring ada lentil, chapatti (roti pipih), rebusan kacang arab, dan yoghurt.

Orang-orang duduk bersila di lantai di aula besar yang dapat mengakomodasi 200 orang: laki-laki dan perempuan, muda dan tua, kaya dan miskin.

Ada koreografi implisit di baliknya yang tampaknya diketahui semua orang. Sementara beberapa orang meminta tambahan makanan, yang lain langsung pergi setelah menandaskan makanan mereka.

Setelah kira-kira 15 menit, relawan membersihkan dan menyiapkan aula untuk kelompok berikutnya. Ini siklus makan dan penyajian yang tidak pernah berakhir.

Dari dalam kuil sampai di jalanan, rasa persahabatan, kedermawanan, dan gotong-royong bisa dirasakan di Amritsar.

Ketika berkunjung, senyuman orang-orang selalu mengikuti dan ketika dirinya kelihatan tersesat atau kebingungan, seseorang akan mendekati an bertanya apakah mereka bisa membantu.

Saat berjalan-jalan di malam hari, orang yang lewat memberi tahu untuk menjaga baik-baik tas di area yang ramai.

Ketika tiba di Kesar da Dhaba, restoran terkenal dengan antrean yang panjang, orang-orang berusaha memberi ruang di meja yang besar meskipun mereka harus makan sambil duduk rapat-rapat.

Kesan bersahabat dan saling berbagi ada di mana-mana, lirikan ramah dan senyuman.

"Besar di Amritsar, ada kesan bahwa saya hidup di dalam komunitas yang besar," kata Rahat Sharma, yang lahir dan dibesarkan di sini.

"Waktu kecil saya sering main petak umpet di Kuil Emas, tempat kami semua melakukan seva. Semua orang saling menjaga. Penganut Sikh dan Hindu, dua agama terbesar di kota ini, hidup berdampingan dengan damai, kendati sering berlawanan secara politik," katanya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya