Keok dari Dolar AS, Rupiah Amblas ke Rp15.017 per USD

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 05 Juli 2023 15:52 WIB
Rupiah. (Foto: Freepik)
Share :

Selain itu, Ketegangan perdagangan AS-China meningkat setelah importir utama China memblokir ekspor beberapa produk galium dan germanium - yang merupakan bahan utama dalam proses pembuatan chip - ke AS.

Langkah ini merupakan pembalasan atas tindakan AS untuk memblokir akses China ke teknologi pembuatan chip utama, memicu kekhawatiran atas konflik perdagangan yang lebih besar antara ekonomi terbesar di dunia.

Secara khusus, investor mengkhawatirkan lebih banyak gangguan pada rantai pasokan global, terutama jika China memblokir ekspor mineral tanah jarang - di mana China adalah pengekspor terbesar dunia.

Langkah itu juga dilakukan pada saat ekonomi China berada di ujung tanduk, karena berjuang untuk pulih dari aturan anti-Covid yang ketat selama tiga tahun.

Hambatan lebih lanjut terhadap ekonomi Tiongkok diperkirakan akan membebani seleranya terhadap tembaga.

Dari sisi sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 5,75% hingga akhir 2023 sejalan dengan tren inflasi yang semakin melandai.

Selain itu, BI juga diperkirakan masih akan melihat perkembangan inflasi, mengingat ada risiko peningkatan akibat El Nino, yang juga akan menimbulkan kekeringan yang selanjutnya akan mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.

Dengan berbagai kondisi tersebut, BI akan mempertimbangkan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75% hingga akhir 2023.

Untuk perdagangan besok, Kamis (6/7/2023), mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.000 - Rp15.060.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya