JAKARTA - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (10/7/2023).
Perseroan resmi mencatatkan sahamnya dengan kode TGUK.
BACA JUGA:
Pagi ini, harga saham pengelola gerai minuman Teguk ini dibuka di level Rp148, atau naik 34,54% dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebelumnya yang sebesar Rp110 per saham.
Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham TGUK berada di posisi Rp148 per saham. Adapun, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 30,41 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp4,50 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 1.426 kali.
BACA JUGA:
“Semoga penawaran umum perdana saham ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi para pemangku kepentingan, serta mendorong UMKM lainnya untuk lebih maju,” kata Direktur Utama TGUK, Maulana Hakim di Gedung BEI pada pagi ini.
Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan melepas 1,07 miliar saham atau 30% dari total modal ditempatkan dan disetor. Melalui aksi korporasi ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp117,85 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 428,57 juta Waran Seri I atau sebanyak 17,14% dari total saham yang ditawarkan. Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I dimulai setelah enam bulan sejak waran diterbitkan sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama yaitu sejak tanggal 8 Januari 2024 sampai dengan tanggal 5 Juli 2024.
Perihal penggunaan dana, sebesar 60% akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai.
Secara rinci, sebesar 57% akan digunakan untuk penambahan gerai dengan komposisi sebesar 43% untuk penambahan gerai baru sebanyak 125 gerai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kemudian, sebesar 9% untuk pengembangan gerai sebanyak 88 gerai, sebesar 5% untuk pengembangan dan membuat food truck baru sebanyak 12 food truck.
Lalu, sekitar 3% alokasi dana capex digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur perseroan melalui pihak ketiga yaitu, pengembangan artificial intelligence, menambah kapasitas server, pengelolaan Customer Relationship Management System (CRM) perseroan, aplikasi perangkat lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Adapun, 40% dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja atau working capital perseroan yang terdiri dari pembelian bahan baku yang akan mengikuti perkembangan gerai baru, untuk menunjang kegiatan pemasaran dan branding (marketing campaign and brand building), untuk research and development dalam pengembangan kategori produk dan sales channel.
(Zuhirna Wulan Dilla)