JAKARTA - CEO Twitter sekaligus Tesla, Elon Musk rupanya masih belum terima dengan kemunculan aplikasi baru buatan Mark Zuckerberg.
Di mana Mark sebelumnya meluncurkan aplikasi Threads yang dianggap mirip dengan Twitter.
BACA JUGA:
Bahkan aplikasi tersebut langsung diserbu oleh netizen yang menganggap kebijakan di sana lebih baik dibanding Twitter saat ini.
Tak terima, Musk kembali membuat cuitan untuk menantang Mark.
BACA JUGA:
"Saya punya proposal untuk Tuan Zuckerberg. Pemenang pertarungan kami mendapatkan kepemilikan platform media sosial orang lain selama 24 jam," tulisnya melalui cuitan di akun resmi Twitter @ElonMuskAOC dikutip Senin (10/7/2023).
"Anda menang, Anda mendapatkan Twitter. Saya menang, saya mendapatkan Meta," tambahnya.
Sebelumnya, Musk dari pihak Twitter juga telah menggugat Meta setelah peluncuran aplikasi Threads.
Seorang pengacara Twitter mengirimkan surat kepada CEO Meta, Mark Zuckerberg pada 5 Juli 2023. Surat tersebut berisi tuduhan bahwa Meta melakukan pencurian rahasia dagang melalui perekrutan mantan karyawan Twitter.
Di mana surat tersebut pertama kali dilaporkan Semafor. Seseorang yang mengetahui masalah ini mengonfirmasi keaslian surat tersebut.
"Meta dituduh terlibat dalam penyalahgunaan rahasia dagang dan kekayaan intelektual Twitter secara sistematis, disengaja, dan melanggar hukum," tulis Surat Seorang Pengacara dari luar untuk pemilik Twitter, Elon Musk, Alex Spiro, dilansir dari CNN.com, Jakarta.
Namun, Juru Bicara Meta Andy Stone dengan tegas menolak surat tuduhan yang dilayangkan Twitter.
"Tidak ada seorang pun di tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter, tuduhan itu sama sekali tidak benar," tegasnya di Threads.
(Zuhirna Wulan Dilla)