"Pondasinya harus ditinggikan, kenapa kemarin hanyut, mungkin karena pondasinya gak tembus tetapi nangkring di batu, dari Bintek, Bina Marga mengevaluasi kontruksi yang lebih kuat," ujarnya.
Dia menyampaikan, dirinya bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati telah meninjau sejumlah titik di antaranya Bronjong Tanggul Sungai Lengkong, Gladak Perak dan Jembatan Gantung Kali Regoyo. Nantinya sejumlah infrastruktur yang rusak itu akan diperbaiki secara kolaborasi oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
"Ada 5 jembatan putus yang harus diperbaiki, kemarin dengan BNPB sudah dikoordinasikan dengan Pemprov dan kabupaten dikerjakan secara kolaborasi antara APBN, APBD I dan APBD II, Kabupaten menangani 2 jembatan kabupaten yang akan dibiayai oleh BNPB, 2 jembatan dikerjakan provinsi, dan kami APBN melaksanakan pembangunan kembali Jembatan Glidik 2 di jalan nasional," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras di kawasan Gunung Semeru membuat banjir lahar dingin dengan intensitas besar menerjang kawasan sekitar pada Jumat (7/7/2023).
Akibat sejumlah infrastruktur terdampak di antaranya lima jembatan yang putus seperti Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng, Jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun kebondeli Selatan, Jembatan Penghubung Lumajang-Malang, Jembatan Limpas Penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan Jembatan Kalibiru Penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.
Cuaca ekstrem juga mengakibatkan beberapa titik longsor di wilayah Kabupaten Lumajang. Di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang tanah longsor juga membuat tiga orang satu keluarga tewas terkubur longsor.
(Taufik Fajar)